KESEDERHANAAN
Kesederhanaan adalah sebuah kata yang mudah ditulis
tapi sulit untuk dilakukan bahkan bagi penulis sendiri namun setidaknya penulis berusaha juga berjuang untuk tetap sederhana dalam berperilaku dan bersikap dengan tujuan agar orang-orang di sekitar kita tidak merasa terpisah hanya karena status atau kuantitas harta kita karena itulah yang menjadikan satu faktor awal pemicu terjadinya gap kesenjangan antara kaya dan si miskin.
nah, sebenarnya salah satu jalan agar tidak ada kesenjangan antara dua status ini adalah merubah hidup menjadi hidup sederhana. berpakaian sederhana, tetap menyapa orang lain dan tetangga sekitar kita, rumah tetap sederhana dan bahkan membuat orang di bawah kita merasa tidak miskin itu sudah menjadi penutup kesenjangan itu sendiri. di sini, penulis hanya memberikan kisah ketika penulis iseng nonton tv talkshow di salah satu saluran tv nasional dan di sana terdapat kisah yang menginsipirasi kita untuk tetap sederhana.
Pada suatu waktu, penulis pernah melihat sebuah
acara televisi talk show yang berkisah tentang inspirasi mengundang seorang
menteri yang berkisah tentang masa kecilnya. Beliau pernah mengungkapkan
(seingat saya) bahwa kehidupannya dulu sebenarnya berada pada garis-garis
kemiskinan bahkan lebih parah pada waktu itu dan beliau banyak berkisah makan
pun harus dilakukan sekali sehari yang harus mencari terlebih dahulu dengan
menangkap ikan atau mencari bahan-bahan lain dari alam namun beliau melaluinya
dengan bahagia, ceria, dan terpenting tidak berasa dengan teman-teman sebayanya
di desa beliau waktu itu. Saya melihat bahwa beliau berbicara dengan jujur dan
tidak ada pada raut wajah ekspresi tanda-tanda kesedihan disana. Kata-kata
inspiratif kedua yang penulis dapatkan adalah ketika penulis menonton sebuah
acara talk show dipandu dengan pembawa acara yang humoris dan jenaka. saat itu,
bintang tamu yang dihadirkan (seingat saya) adalah anak dari bung tomo, pejuang
dan tokoh surabaya di zaman kemerdekaan. Beliau menyampaikan ucapan dari bung
tomo yang menurut penulis sangat bermakna bahwa tetaplah hidup sederhana !
jangan pamer dan menunjukkan kekayaanmu di depan orang-orang miskin. Kedua
kisah inspiratif ini pun menjadi pengingat bagi penulis untuk tetap berjuang
menjadi orang-orang yang hidup sederhana.
“Ah, kiranya jika para pemimpin dari tingkat rendah
hingga orang kaya mampu melakukan hal seperti itu”. Gumam penulis ini di akhir
renungannya.