Games

Sabtu, 06 Mei 2017

BERITA ADMINISTRASI NEGARA | CONTOH PELAYANAN PUBLIK | PELAYANAN PERIZINAN KABUPATEN SIDOARJO



KPK JADIKAN PERIZINAN SIDOARJO MODEL


      Pemkab Sidoarjo menjadi salah satu model pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut KPK, pelaksanaan pemerintahan yang baik meliputi sistem perizinan yang baik dan efisien, penanaman modal yang cepat, serta teknologi informasi yang terbuka.

     Karena itu, rancangan program tersebut ditawarkan di berbagai Kabupaten/ Kota se-Indonesia, khususnya Pemprov Bengkulu. yakni, melalui program Supervisi Pencegahan Korupsi yang diselenggarakan di Gedung Pemprov Bengkulu kemarin (21/9).

       Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) Achmad Zaini menyebutkan, pelayanan perizinan terpadu di Kota Delta mendapat acungan jempol dari KPK karena beberapa alasan. Di antaranya, sistem perizinan yang cenderung kuat terhadap penindakan dan pencegahan korupsi. Selain itu, para investo terlayani dengan baik.

        Saat ini ada lebih dari 73 perizinan yang menjadi tanggung jawab BPPT. semuannya dilatarbelakangi tata kelola pemerintahan yang baik. " Keseluruhan sistem perizinan diapresiasi KPK. Minim penyalahgunaan," ungkapnya.

        Menurut Zaini, inti sistem perizinan yang saat ini diterapkan BPPT adalah sistem online. Praktik itu menimimalkan campur tangan manusia. "Jadi, tak ada lagi calo atau praktik kecurangan lain yang dapat dilakukan petugas," tuturnya.

      Selain sistem yang terhubung secara online, dibutuhkan aplikasi dan pelayanan terpadu yang memudahkan perizinan. Bila dulu warga mengurus perizinan selama berhari-hari, kini hal itu dapat dilakukan dalam hitungan jam.

          Mudahnya kepengurusan tersebut dipicu beragam aplikasi yang disediakan pemkab. Bahkan, pemkab tengah mengatur agar sistem antre ditiadakan. Akhinya, siapa pun tak perlu mengantre untuk memproses perizinan. Semua bisa diakses lewat internet. Pemeriksaan juga menjadi lebih mudah. "Semuanya terbuka, tidak ada yang ditutupi". katanya. 

Metropolis Jawa Pos 20/09/2017 halaman 7

Senin, 12 September 2016

Hidup Sederhana | Solusi bagi Si Kaya dan Si Miskin | Sederhana itu Indah | Obat bagi Si Kaya dan Si Miskin



KESEDERHANAAN


      Kesederhanaan adalah sebuah kata yang mudah ditulis tapi sulit untuk dilakukan bahkan bagi penulis sendiri namun setidaknya penulis berusaha juga berjuang untuk tetap sederhana dalam berperilaku dan bersikap dengan tujuan agar orang-orang di sekitar kita tidak merasa terpisah hanya karena status atau kuantitas harta kita karena itulah yang menjadikan satu faktor awal pemicu terjadinya gap kesenjangan antara kaya dan si miskin. 

       
      nah, sebenarnya salah satu jalan agar tidak ada kesenjangan antara dua status ini adalah merubah hidup menjadi hidup sederhana. berpakaian sederhana, tetap menyapa orang lain dan tetangga sekitar kita, rumah tetap sederhana dan bahkan membuat orang di bawah kita merasa tidak miskin itu sudah menjadi penutup kesenjangan itu sendiri. di sini, penulis hanya memberikan kisah ketika penulis iseng nonton tv talkshow di salah satu saluran tv nasional dan di sana terdapat kisah yang menginsipirasi kita untuk tetap sederhana.


       Pada suatu waktu, penulis pernah melihat sebuah acara televisi talk show yang berkisah tentang inspirasi mengundang seorang menteri yang berkisah tentang masa kecilnya. Beliau pernah mengungkapkan (seingat saya) bahwa kehidupannya dulu sebenarnya berada pada garis-garis kemiskinan bahkan lebih parah pada waktu itu dan beliau banyak berkisah makan pun harus dilakukan sekali sehari yang harus mencari terlebih dahulu dengan menangkap ikan atau mencari bahan-bahan lain dari alam namun beliau melaluinya dengan bahagia, ceria, dan terpenting tidak berasa dengan teman-teman sebayanya di desa beliau waktu itu. Saya melihat bahwa beliau berbicara dengan jujur dan tidak ada pada raut wajah ekspresi tanda-tanda kesedihan disana. Kata-kata inspiratif kedua yang penulis dapatkan adalah ketika penulis menonton sebuah acara talk show dipandu dengan pembawa acara yang humoris dan jenaka. saat itu, bintang tamu yang dihadirkan (seingat saya) adalah anak dari bung tomo, pejuang dan tokoh surabaya di zaman kemerdekaan. Beliau menyampaikan ucapan dari bung tomo yang menurut penulis sangat bermakna bahwa tetaplah hidup sederhana ! jangan pamer dan menunjukkan kekayaanmu di depan orang-orang miskin. Kedua kisah inspiratif ini pun menjadi pengingat bagi penulis untuk tetap berjuang menjadi orang-orang yang hidup sederhana.


“Ah, kiranya jika para pemimpin dari tingkat rendah hingga orang kaya mampu melakukan hal seperti itu”. Gumam penulis ini di akhir renungannya.

Senin, 05 September 2016

Kisah Motivasi Islami | Hidup Bahagia Islami | Buku Ustadz Yusuf Mansyur | Cerita Ustadz Yusuf Mansyur | Hidup Berbagi



SI ANAK MISTERIUS

"Hey kamu, mari sini !" sapa Luqman halus kepada seorang bocah yang dengan sengaja mengganggu anak kecil lain yang sedang berpuasa. "Siapa nama kamu? Dari mana kamu berasal?" tanya Luqman sambil memegang lengan bocah itu. sebetulnya Luqman gemas, tapi ia tahan kegemasan itu.

Meski ditanya dengan sopan, bocah itu malah balik mendelik ke arah Luqman dan tertawa menyeringai! Tawa bocah itu membuat Luqman melepaskan pegangannya seketika.

Luqman merasa bocah ini bukanlah anak sembarangan. Sungguhpun penampilannya kayak bocah biasa. Kaus plus celana pendek. Agak lusuh, tapi bersih.

Luqman melihat mata bocah itu. Mata itu bukanlah mata anak manusia pada umumnya. Ditambah lagi, sebelumnya Luqman tidak pernah melihat bocah itu di kampungnya, Kampung Ketapang ,Tangerang. Luqman sudah bertanya ke sana kemari, adakah tetangga kampungnya atau orang di kampungnya yang mengenali siapa bocah itu dan siapa keluarganya. Semua orang yang ditanya Luqman menggelengkan kepala, tanda tidak tahu.

--------------------

Bocah itu menjadi pembicaraan di kampung Ketapang, Sudah tiga hari ia mondar mandir keliling kampung. Ia menggoda anak-anak sebayannya dan remaja di atasnya bahkan orang tua. Hal ini, bagi orang kampung, menyebalkan. Bagaimana tidak menyebalkan, anak itu menggoda dengan berjalan ke sana ke mari sambil tangan kananya memegang roti isi daging yang tampak cokelat menyala. sementara tangan kirinya memegang es kelapa, lengkap dengan tetesan air dan butiran-butiran es yang melekat di plastik es tersebut. pemandangan tersebut menjadi pemandangan biasa bila orang-orang kampung melihatnya bukan pada bulan puasa. pemandangan tak mengenakan ini justru terjadi di saat orang -orang menunaikan kewajiban puasa ramadhan.

Luqman memutuskan menunggu kehadiran bocah itu. Kata orang kampung belakangan ini, setiap bakda zhuhur, anak itu akan muncul secara misterius. Luqman pun memutuskan untuk menunggunya dan benar juga, tidak lama Luqman menunggu, bocah itu hadir sambil menari-nari dan membawa serta makanan dan minuman yang berada di kedua tangannya.

"Bismillah..." Luqman kembali mencengkeram tangan bocah itu sambil mengucapkan kalimat itu akhirnya ia berhasil membawa anak itu ke dalam rumahnya dengan maksud menanyakan maksud dan tujuannya.

"Ada apa Tuan melarang saya meminum es kelapa dan menyantap roti ini?" tanya bocah itu dengan tatapan mata yang tajam menghadap ke luqman.

"Maaf ya. itu karena kamu melakukannya di bulan puasa," jawab Luqman halus," apalagi kamu tahu, bukankah seharusnya kamu juga berpuasa. Lalu bukannya ikut menahan lapar dan haus, kamu malah menggoda orang dengan tingkahmu itu." balas Luqman.

"itu 'kan yang kalian lakukan juga kepada kami semua! bukankah kalian yang lebih sering melakukan hal itu ketimbang saya? kalian selalu mempertontonkan kemewahan ketika kami hidup di bawah garis kemiskinan pada sebelas bulan di luar bulan puasa? 

Bukankah kalian yang lebih sering melakukan hal itu ketimbang saya? kalian selalu mempertontonkan kemewahan ketika kami hidup di bawah garis kemiskinan pada sebelas bulan di luar bulan puasa?

Bukankah kalian yang lebih sering melupakan kami yang kelaparan, dengan menimbun harta sebanyak-banyaknya dan melupakan kami?

Bukankah kalian juga yang selalu tertawa dan melupakan kami yang sedang menangis?

Bukankah kalian yang selalu berobat mahal bila sedikit saja sakit menyerang, sementara kalian mendiamkan kami yang mengeluh kesakitan hingga kematian menjemput ajal?

Bukankah juga di bulan puasa ini hanya pergeseran waktu saja kalian menahan rasa lapar dan haus? ketika beduk maghrib bertalu, ketika adzan maghrib terdengar, kalian kembali pada kerakusan kalian?"

Bocah itu terus saja berbicara, tanpa sedikit pun memberi Luqman kesempatan menyela.

Tiba-tiba suara bocah itu berubah yang tadinya ia berkata dengan sangat tegas kini ia bersuara lirih, mengiba.

"ketahuilah, Tuan, kami berpuasa tanpa ujung. kami senantiasa berpuasa meski bukan waktunya bulan puasa lantaran memang tidak ada makanan yang bisa kami makan. sementara tuan berpuasa sepanjang siang saja.

Dan ketahuilan Tuan, justru Tuan dan orang-orang di sekeliling Tuanlah yang menyakiti perasaan kami dengan berpakaian yang luar biasa mewahnya, lalu kalian sebut itu menyambut Ramadhan dan Idul fitri?

Bukankah kalian juga yang selalu berlebihan dalam mempersiapkan makanan yang luar biasa bervariasi banyaknya lantas kalian juga menyebutnya dengan istilah menyambut Ramadhan dan Idul Fitri?

Tuan, sebelas bulan kalian semua tertawa di saat kami menangis, bahkan pada bulan Ramadhan pun hanya ada kepedulian yang seadanya.

Tuan, kalianlah yang melupakan kami, kalianlah yang menggoda kami, dua belas bulan tanpa terkecuali termasuk di bulan Ramadhan ini apa yang saya lakukan adalah yang kalian lakukan juga terhadap orang-orang kecil seperti kami.

Tuan, sadarkah apa yang terjadi bila tuan dan orang-orang sekeliling Tuan tertawa sepanjang masa dan melupakan kami yang semestinya diingat?

Tuan, jangan merasa aman lantaran kaki masih menginjak bumi. Tuan, jangan merasa perut 'kan kenyang besok lantaran tersimpan pangan 'tuk setahun. Tuan, jangan pernah merasa matahari tidak akan pernah menyatu dengan, bumi kelak.

Wuah... entahlah apa yang diucapkan oleh anak kecil itu membuat Luqman melongo tanpa berfikir sedikitpun. tanpa sadar si Luqman hanya menatap si anak kecil itu berlari keluar dari rumahnya. Ia pun berusaha mengejar namun tidak tampak wujud sama sekali.

" perbanyaklah kalian berkenalan dengan orang-orang fakir serta miskin. Berbaik budilah terhadap mereka, sebab kelak mereka akan mendapatkan kekuasaan."